Minggu, 26 Januari 2014

Final Inter Island Cup 2014 masih belum jelas, bukti masih tidak profesionalnya penyelenggaraan

Add caption
Sore ini saya menunggu final Inter Island Cup 2014, bagiku hari minggu memang hari sepakbola, karena tadi malam banyak aktivitas yang kulakukan, maka hanya Juventus vs Lazio tadi pagi yang kunikmati, menunggu Final IIC sore ini, itu jadwalku. Ternyata aku salah tanggal, menurut catatan seharusnya berlangsung kemarin, hari sabtu, nah..kuceklah ke beberapa situs bola, berapa hasilnya, ehh.. ternyata batal. Membaca berita di beberapa media kutemukan beberapa alasan yang ada, dan menurutku memang klasik, seperti ijin keamanan yang belum keluar untuk pertandingan yang rencananya dilaksanakan di Sidoarjo tersebut,ditambah lagi PT Liga Indonesia menurut CEO nya Joko Driyono malahan mengeluarkan alasan yang pada intinya menyerang kelompok supporter tertentu yaitu Bonek, yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Aremania yang akan mendukung timnya yang akan berhadapan dengan bobotoh. Menjadi sangat menyakitkan, karena kepastian final turnamen ini pun belum dapat, yang ada statement di beberapa media bahwa akan dilaksanakan pertengahan tahun ataupun tahun depan, bukti dari tidak profesionalnya penyelenggaraan turnamen,kenapa begitu, ada beberapa hal yang mendasari pernyataan saya tersebut : 1. Ijin keamanan penyelenggaraan yang tidak didapat,Mengapa PT LI sebagai penyelenggara liga tidak mempersiapkan sebelumnya ijin penyelenggaraan ini sebelumnya, setahu saya kalau ijin ini sudah dari jauh hari, maka pihak kepolisian akan menyiapkan personilnya untuk mengamankan turnamen ini, bagaimana kalau turnamen juga dihadiri presiden,apakah bisa batal juga?, suatu pertanyaan yang adil rasanya. 2. Menyalahkan Bonek, menurut saya itu bentuk dari pencarian alasan yang tidak bertanggung jawab, sebagai penyelenggara PT LI, seharusnya menyadari dengan benar bahwa kehadiran Bonek,Bobotoh, Aremania adalah bentuk kelompok yang sebenarnya menambah harga jual dari penyelenggaraan turnamen,sehingga dari awal usaha untuk merangkul kelompok supporter ini seharusnya dilakukan dari dini. 3. Ketidakpastian waktu Final, bagaimana bisa kalender sepakbola yang dimiliki oleh PT LI tidak bisa menjamin penyelenggaraan waktu final turnamen yang berkelas nasional ini, seharusnya tim kerja harus bekerja cepat untuk memberi kepastian waktu sebagai bentuk profesionalitas. Akhirnya demikian ungkapan hati saya, turnamen ini berakhir dengan anti klimaks menurut saya, karena kehilangan momentum, rasa – rasanya terlalu jauh kita bicara 8 besar Asia, apalgi 4 besar, kalo kualitas penyelenggaraan turnamen bertaraf seperti ini masih awut – awutan.Salam
sumber : http://olahraga.kompasiana.com/

0 komentar:

Posting Komentar