Minggu, 04 Januari 2015

penyerangan oleh warga pada malam tahaun baru

CUT Tya Syahara melalui akun @tyasyhr di twitter mengeluhkan penyerangan oleh warga Sabang kepadanya pada pukul 00.30 Wib, Kamis dinihari, 1 Januari 2015. Menurutnya apa yang dilakukan sebagian warga Sabang terhadap para turis di malam pergantian tahun tersebut akan berdampak buruk pada destinasi wisata kota kepulauan ini. "Dear @IndieGem, malam ini aku di Sabang. Dan pukul setengah 1 tadi (kurang lebih), saya jadi korban atas penyerangan warga," tulis Cut Tya Syahara sekitar pukul 03.00 Wib, Kamis. Ia menceritakan ikhwal penyerangan tersebut secara rinci di akun twitter miliknya. Menurutnya kejadian penyerangan ini bermula sekitar pukul 23.30 Wib. Saat itu, di lokasi tempat Cut Tya Syahara berada sedang diputar lagu Bob Marley oleh Seuramoe Reggae. Tiba-tiba, kata Cut Tya, ada sekelompok aparat dan sebagian warga setempat.   Cut Tya Syahara mengatakan sekelompok orang tersebut meminta agar kegiatan tahun baru, semacam kembang api hingga musik tidak dilaksanakan. "Sesuai Bunda Illiaza (Illiza, Wali Kota Banda Aceh-red) amanatkan," tulis Cut Tya Syahara. Permintaan tersebut dipenuhi. Menurut Cut Tya Syahara permainan musik dari Seuramo Reggae pun dihentikan meski para turis banyak kecewa hingga bertanya-tanya, sedemikian rumitkah untuk menikmati tahun baru. "Memasuki 1 Januari, setidaknya pukul 01.20 Wib, sekelompok orang Tionghoa memasang api di lampion lalu dibiarkan terbang ke langit. @IndieGem," tulis Cut lagi. Setelah itu, kata Cut, segerombolan pemuda kampung berlari dari arah gelap di Pantai Casanemo, Kecamatan Suka Karya, Sabang, tak jauh dari pantai Sumur Tiga. "Mereka membawa alat setrum listrik," tulis Cut Tya. Saat itu, Cut Tya Syahara sedang berada di antara keramaian yang ada di pinggir pantai. "Posisi saya duduk di pasir. Mereka menyerang kami semua," tulisnya lagi. Cut Tya Syahara mengatakan semua pengunjung di pantai berhamburan ketakutan. Pasalnya, kata Cut, sekelompok orang tersebut membawa alat setrum berukuran sekitar 15-20 centimeter berwarna lampu biru. "Saya panik, juga ikut lari karena gak ngerti kenapa diserang padahal gak lakukan apapun soal perayaan tahun baru," tulisnya lagi. Cut Tya Syahara mengatakan, saat berlari hp miliknya jatuh di pasir. Ia kembali untuk mengambil hp tersebut. Namun saat mau ikut lari lagi ia jatuh di bebatuan. "Dan seorang dari mereka ada di belakang saya, menginjak kaki dan pinggang tanpa perduli saya minta tolong," tulisya. Di tengah kondisi tersebut, Cut Tya menyebutkan ada seorang pria dengan akun @aanvalevi menyelamatkannya dari serangan. Ia mengatakan Aan memapahnya dan coba membantu meloloskan diri dari lokasi. Namun Aan juga terkena sepakan dari oknum tadi. "Saat Aan memapah saya, alat setrum itu mengenai punggung belakang saya. Aan coba minta pengertian karna saya sedang jatuh," katanya. Namun, kata Cut Tya, penyerang tidak memperdulikan kondisi tersebut dan tetap menyerang. "Saya langsung lemas. Rasanya sekujur tubuh gemetar. Saya mulai tidak sadarkan diri," tulisnya lagi. Ia mengatakan meski sedang disetrum, Aan tetap memapah Cut Tya Syahara hingga sesak nafas dan mereka tetap berteriak. "Lalu Kasatlantas datang ke TKP. Sangat mengecewakan, di tengah kepanikan orang-orang beliau hanya minta maaf karena ini ketidaksengajaan," katanya. "Saya diintrogasi pihak kepolisian dan minta luka-luka saya segera divisum. Tapi mereka tidak berikan surat pengantar apapun." Ia mengatakan sesampai di rumah sakit, setelah visum Cut Tya meminta hasil rekam medik. Namun, katanya, rumah sakit tidak bisa memberikan karena tidak ada pengantar dari kepolisian. "Rumit sekali," tulisnya lagi. Ia mengaku sedih lantaran tidak dapat bukti apapun dari instansi terkait. Menurutnya, pihak yang bersangkutan memperumit masalah ini. Ia turut memposting satu foto kaki yang lebam karena diinjak penyerang. "Mereka jelas bukan manusia dan none of sense," tulisnya. Menurut Cut Tya, penyerangan tersebut telah membuat para turis pulang lebih cepat dari jadwal semula. "Para turis menyimpulkan bahwa; di sini (Sabang) tidak aman dan tidak tenang, saya tidak suka terorisme, ini aneh. Save tourism in Aceh!" tulisnya

Sumber : atjehpost.com

0 komentar:

Posting Komentar